Puzzle mainan edukatif anak dapat digunakan orangtua untuk melatih kemampuan kognitif anak. Untuk menjauhkan kesan membosankan, jenis mainan ini biasanya dirancang dalam bentuk menarik dan unik seperti hewan, bunga, maupun objek yang dekat dengan keseharian si Kecil.
Di sisi lain, Anda perlu memperhatikan daya nalar anak yang belum sebaik orang dewasa. Oleh karena itu, saat memilih mainan edukatif di toko mainan edukatif anak, orang tua disarankan membeli sesuai usia sang buah hati. Untuk puzzle, berikut panduan yang dapat diikuti:
-
Usia di bawah 2 tahun
Jangan salah, anak yang usianya masih di bawah usia 2 tahun dapat diajak bermain puzzle. Dengan catatan, pilih mainan yang dibekali knob. Knob ditujukan untuk membantu anak untuk menggenggam potongan puzzle sekaligus melatih kemampuannya memegang objek tertentu.
Kemudian, pilih puzzle yang bentuknya menarik dan mudah dikenali anak. Misalnya hewan yang disukai atau angka untuk berlatih menghitung.
-
Usia 2 tahun
Ketika menginjak usia 2 tahun, anak dapat diberikan puzzle yang mempunyai kepingan lebih besar. Material seperti kayu dapat dipertimbangkan dan pastikan jenisnya aman untuk digunakan. Di tahap ini pula Anda dapat mengajarkan si Kecil untuk meletakkan kepingan-kepingan puzzle tanpa knob.
Sementara desain puzzle yang dipakai dapat ditingkatkan untuk meningkatkan kemampuannya dari segi visual. Contohnya memakai gambar transportasi atau kartun kesukaannya.
-
Usia 3 tahun
Pada jenjang usia ini, puzzle mainan edukatif anak harus disesuaikan keterampilan anak dalam bermain puzzle. Anda dapat memberikan mainan dengan ukuran lebih besar dengan kepingan lebih banyak. Namun, pastikan jumlahnya tak lebih dari 20 keping.
Mengapa demikian? Bagaimanapun, kemampuan anak masih dalam tahap perkembangan. Anda sebagai orangtua perlu melatih dan menstimulasi mereka secara bertahap.
Baca Juga : Manfaat Bermain Puzzle untuk Anak-anak
-
Usia 4 tahun
Rata-rata anak yang memasuki usia 4 tahun sudah semakin pandai memasang dan membalikan kepingan puzzle. Meski demikian, si Kecil sesekali masih kesulitan menemukan tempat dan kepingan yang tepat untuk dipasangkan. Untuk itu pula kehadiran orangtua diperlukan.
Supaya permainan semakin seru, berikan tantangan kepada anak. Misalnya menambah kepingan puzzle atau memberikan konsep yang lebih kompleks.
-
Usia 5 tahun
Pada tahap usia ini, anak berada di akhir periodenya sebagai balita. Puzzle edukatif yang diberikan pun harus memiliki tingkat kesulitan lebih tinggi. Dari segi jumlah kepingan, tambahkan jadi 48 hingga 60 buah untuk mengasah kemampuan si Kecil berpikir dan mencari solusi.
Sementara dari segi gambar atau solusi, berikan sesuai favorit anak. Tujuannya adalah supaya mereka terus tertarik memainkan puzzle dan menyelesaikannya sampai semua keping tersusun rapi.
Demikian informasi seputar panduan memilih puzzle mainan edukatif anak sesuai usia. Mudah-mudahan memudahkan orangtua mana pun untuk mendapatkan mainan bermanfaat bagi si Kecil.